Kerukunan
Jumat, 09 Mei 2014
0
komentar
Kerukunan
Kerukunan sebagai istilah yang mudah untuk disebut setiap orang, tetapi
menjadi rumit untuk diwujudkan. Al-Qur'an telah memberikan petunjuk
dalam memelihara kerukunan, diantaranya dengan mengembangkan sikap
terbuka sesama muslim, betapapun besarnya perbedaan personal dalam paham
atau ataupun tingkah laku. setiap orang harus tetap menunjukkan sikap
rukun (solid). Hal ini bukanlah perkara mudah, memerlukan tingkat
ketulusan dalam pandangan islam.
1. Pengertian kerukunan
Kerukunan dalam bahasa Arab disebut dengan kata tawaafuqun, tawaddun, ittifaqul kamilati. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia, kerukunan diartikan dengan kelapangan
dada, dalam arti suka rukun kepada siapapun, membiarkan orang
berpendapat atau berpendirianlain, tak mau mengganggu kebebasan berpikir
dan berkeyakinan lain. Kerukunan itu adalah satu tata pikir atau sikap hidup (thalent attitude)
yang menunjukkan kesabaran dan kelapangan dada menghadapi
pikiran-pikiran, pendapat-pendapat, dan pendirian orang. Dalam istilah
agama islam,kerukunan itu dinamakan tasamuh, yaitu membiarkan secara sadar terhadap pikiran atau pendapat orang lain. Orang yang demikian dinamakan toleran.
Kerukunan itu membentuk sikap lahiriah manusia dalam kaitannya dengan hubungan antar manusia dalam masyarakat. Ciri-ciri kerukunan diantaranya
tergambar dalam kebesaran jiwa seseorang, keluasan paham dan
pengertiannya, serta lapang dada dan sabar menghadapi pendapat-pendapat
atau pendirian orang lain yang bertentangan dengan pendapat dan
pikirannya sendiri. Di dalamnya, termasuk kerukunan karena perbedaan
kepercayaan agama.
2. Karakteristik Kerukunan
Sifat kerukunan menghendaki bahwa perbedaan agama, kepercayaan,
keyakinan dan pendirian, serta paham dan penilaian tidak boleh membuat
satu garis pemisah yang memengaruhi hubungan di segala bidang kehidupan.
Semua harus senantiasa diciptakan hubungan yang harmoni serta
menjauhkan sikap yang kaku dan konfrontatif. kerukunan membentuk watak
manusia supaya bersikap menahan diri, lapang dada, dan luwes (flexibility) .Islam
tidak mengenal unsur-unsur paksaan. Hal ini berlaku mengenai cara,
tingkah laku, dan sikap hidup dalam segala keadaan,serta dipandang
sebagai satu hal yang pokok/esensial. Islam bukan saja mengajarkan
supaya tidak melakukan kekerasan dan paksaan, tetapi diwajibkannya pula
supaya seorang muslim menghormati agama lain serta menghargai
pemeluk-pemeluknya dalam pergaulan.
Kerukunan dalam ajaran islam memmiliki batas-batas yang harus
diperhatikan. Sikap kerukunan ini tidak boleh memaksa atau merugikan
kepada kaum muslimin sendiri.Islam memberikan perlindungan terhadap
pemeluk lain yang ingin hidup secara damai dalam masyarakat atau
pemerintahan yang dikuasai oleh kaum muslimin. Meraka akan diperlakukan
dengan baik dan adil sebagaimana orang Yahudi dan Nasrani pada zaman
pemerintahan Rasulullah di Madinah. Kaum muslimin diikat oleh suatu
peraturan supaya hidup bertetangga dan bersahabat dengan orang yang
memeluk agama lain. Hak-hak meraka tidak boleh dikurangi dan tidak boleh
dilanggar.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kerukunan
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://mansatukendari.blogspot.com/2014/05/kerukunan.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5